Rabu, 29 Desember 2010

BERITA

Karya Sendiri

GALANG BANTUAN UNTUK MERAPI

Sukodadi – Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama’ (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama’ (IPPNU) Kecamatan Sukodadi ikut ambil bagian menggalang bantuan untuk masyarakat yang tertimpa musibah di daerah Jogjakarta akibat letusan Gunung Merapi.
Penggalan dana tersebut dimulai pada Sabtu (06/11) pagi di pasar Sumlaran Kecamatan Sukodadi oleh Desta Ricsa, Efin Fanani, dan Sulistyawati. Mereka bertiga menggalang dana dengan mengamen dari satu pedagang ke pedagang yang lain.
Pada siang harinya hingga malam sasaran dialihkan ke area SPBU Talun Kecamatan Sukodadi. Bahkan semakin banyak rekan dan rekanita dari ranting Jombok, Talun, dan Pagak yang ikut berpartisipasi. Kegiatan ini dilanjutkan keesokan harinya di tempat yang sama.
Selain itu, penggalangan dana juga dilakukan oleh beberapa Pimpinan Ranting IPNU dan IPPNU Anak Cabang Sukodadi. Hingga total keseluruhan dana yang terkumpul adalah Rp. 2.273.500,00. Dana tersebut kemudian dititipkan ke Pimpinan Cabang IPNU dan IPPNU Kabupaten Lamongan untuk disalurkan melalui SER (Social Emergency Respone) PWNU Jawa Timur.
Kegiatan tersebut adalah wujud peduli rekan IPNU dan rekanita IPPNU di Kecamatan Sukodadi. Meskipun tidak seberapa nilainya tetapi ini merupakan ikhtiar untuk membantu mereka yang membutuhkan.

SEMINAR ANTI STRES

Pajangan – Bertempat di MI Ma’arif NU al-Muttaqien Desa Pajangan, Pimpinan Anak Cabang IPNU dan IPPNU Kecamatan Sukodadi mengadakan seminar dengan tema “Bagaimana Menjadi Manusia Anti Stress dengan Metode The Power of Rukun Islam.”
Tema tersebut diambil karena menaggapi banyaknya masyarakat yang mengali stress akibat kerja, sekolah, bahkan pacaran. Agar bisa mengatasi bagaimana cara mengatasi stress, dan agar bisa selalu tampil semangat dalam segala keadaan.
Seminar yang dilaksanakan pada Ahad, 14 November 2010 tersebut dimulai pukul 08.30 hingga pukul 12.30 WIB. Kegiatan tersebut diikuti sekitar 90 peserta dari pengurus PAC, PR, PK IPNU-IPPNU, pengurus OSIS, dan Remaja Masjid se-Kecamatan Sukodadi.
Seperi biasa acara dimulai dengan opening ceremony yang dibawakan oleh Eka Nur Hidayati. Kemudian pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur'an oleh M. Zaenal Arifin, dilanjutkan dengan menyanyikan mars IPNU, mars IPPNU, dan hymne pelajar NU. Kemudian laporan panitia oleh Desta Ricsa dilanjutkan dengan sambutan-sambutan, sambutan yang pertama oleh ketua PAC IPNU Sukodadi, Miftakhul Huda, berikutnya ketua Yayasan MI Ma'arif Al-Muttaqin Pajangan, H. Salim, dan terakhir ketua PC IPNU Lamongan, Akhmad Fauzun Adzim. Dan ditutup dengan do'a yang dipimpin oleh Abdur Rofiq.
Narasumber dalam seminar tersebut adalah Drs. M. Badri, NIP, SH, direktur Yayasan Pusat Kesadaran Siang Malam (KSM Center) dan Akhmad Fauzun Adzim, A.Ma, ketua PC IPNU Kabupaten Lamongan.
Seminar ini merupakan rangkaian dari Rapat Kerja II PAC IPNU dan IPPNU Kecamatan Sukodadi. Rapat Kerja II ini diikuti oleh pengurus PAC IPNU-IPPNU Kecamatan Sukodadi dan perwakilan dari Pimpinan Ranting dan Komisariat IPNU-IPPNU se-Kecamatan Sukodadi. Berbagai macam agenda dan program dibahas dalam kesempatan ini untuk dijadikan pijakan dalam satu tahun kedepan.

Dari Sumber Lain

AYAH GEBUKI PEMERKOSA ANAKNYA

Jombang – Agung Heri (22), warga Dusun Banyuurip, Desa Mundusewu, Kecamatan Bareng tega memperkosa pacarnya sendiri, sebut saja Kuntum (17), warga Desa Ngampungan, Kecamatan Bareng, Minggu (26/12) dini hari. Tapi, akibat perbuatannya, pemuda tersebut babak belur dihadiahi jotosan bertubi-tubi oleh ayah si gadis bersama sejumlah warga. Beruntung, perangkat dan tokoh desa berhasil meredam keberingasan warganya, sehingga nasib Agung tidak bertambah parah. Kini tersangka dijebloskan ke tahanan Mapolres Jombang.
Peristiwa pemerkosaan ini terjadi pada Sabtu (25/12) malam. Ketika itu Agung mengajak pacarnya jalan-jalan. Namun, di suatu tempat korban dipaksa melayani nafsu Agung, kendati dia menolak. Setelah berhasil merenggut kegadisan korban, Agung meninggalkan pacarnya itu begitu saja. Mendengar pengakuan Kuntum, ayahnya marah besar. Bersama warga setempat, mereka mencari keberadaan Agung. Ternyata Agung sembunyi di rumah temannya. Dia pun langsung dihajar beramai-ramai. Ulah warga baru mereda setelah perangkat desa setempat serta petugas polisi datang. (Surya, 27 Desember 2010)

PENJUAL SAYUR MALAK SOPIR TRUK

Kediri – Oni Hartono (25) dibekuk petugas Unit Reskrim Polsek Gurah, Sabtu (25/12) di rumahnya. Penjual sayur keliling asal Dusun Tegalarum, Desa Langenharjo, Kecamatan Plemahan, Kabupaten Kediri ini merupakan salah satu pelaku pemalakan terhadap salah satu sopir mobil boks, Edi Setiawan, yang pada waktu itu melintas di jalan raya Desa Gayam, Kecamatan Gurah. Tersangka meminta dua ponsel dan dompet milik korban.
Oni melakukan aksinya bersama dua temannya, yakni Khoirul Hasim (29) dan Muhammad Subandri (27). Keduanya sudah ditangkap petugas Polsek Papar, karena melakukan pemalakan terhadap sopir truk bermuatan kayu di jalan raya Papar. Kapolsek Gurah AKP Sudiono mengatakan, penangkapan pelaku berdasarkan pengembangan kasus yang ditangani petugas Polsek Papar. Dari pengakuan Hasim dan Subandri, polisi akhirnya menangkap Oni. “Dari pemeriksaan sementara, Oni mengaku hanya diajak, dan otaknya adalah Khoirul. Kemungkinan ada pelaku lain yang terlibat,” kata Sudiono. (Surya, 27 Desember 2010)

TEWAS KESETRUM GENSET

Bojonegoro – Nahas menimpa Rasdu (42), warga Desa Kedungrejo, Kecamatan Baureno, Bojonegoro. Ketika berusaha menyalakan genset di depan rumahnya, tangan petani ini menyentuh kabel hingga mengakibatkan tubuhnya kesetrum hingga tewas seketika, Minggu (26/12) pagi. Menurut beberapa saksi, korban bermaksud menyalakan genset untuk mengaliri listrik pada kabel jebakan tikus yang dipasang di sawah dekat rumahnya. Tapi nahas, salah satu jarinya tersangkut kabel hingga dia kesetrum. “Setelah tangannya kesetrum, korban langsung tergeletak dan ketika diperiksa warga, dia sudah meninggal dunia,” terang Ali, warga setempat.
Memasang jebakan tikus dengan genset, hampir dilakukan setiap hari oleh korban, dan selama ini tidak pernah terjadi apa-apa. Memang hari itu korban tengah apes. Padahal, kabel genset sudah diikatkan di pohon depan rumahnya, tetapi entah bagaimana kabel itu sampai terjatuh di tanah, kemudian tersentuh oleh korban.
Beberapa saat kemudian, sejumlah petugas kepolisian tiba di lokasi kejadian dan memeriksa mayat korban dan lokasi. Hasilnya, disimpulkan bahwa korban murni tewas karena kesetrum. “Dari pemeriksaan terhadap jenazah korban, terdapat luka parah di jari manisnya akibat tersengat listrik dari genset yang sedang dihidupkannya,” ungkap Kasubag Humas Polres Tuban AKP MT Ariyadi. Selain jenazah korban, polisi juga memeriksa sejumlah saksi dan keluarga korban untuk memastikan penyebab kematiannya. Kemudian jenazah diserahkan ke pihak keluarga untuk selanjutnya dimakamkan di pemakaman umum desa setempat. (Surya, 27 Desember 2010)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar